CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Click! Click!

ads

Thursday, February 10, 2011

Renungan Sempena Maulidur Rasul SAW

Bersempena 12 Rabiul Awal 1432H yg bakal menjelang mggu depan.... Hari Maulid Nabi kita, Nabi Muhammad SAW.. mari kita renung dan kenang kembali kisah baginda semasa kecilnya...

Kisah Sejarah RSAW utk kita Cinta & Rindu padanya


KEBAHAGIAAN HALIMAH


Kebahagiaan Halimah yang Pertama:


Halimah berpikir,tak dapatlah bayi, kalau dapat pun tentulah dapat anak-anak miskin. Bila dia lihat hanya tinggal seorang, dia pun pergi. Bila dia tengok bayi itu, keluar cahaya. Diapun rasa bahagia. Bayi ini bungkusnya saja buruk tapi mukanya bercahaya. Maka dia berkata pada suaminya, "Abang lihat, bayi ini bercahaya, untung kita jadikan anak". Itu bahagia yang pertama. Itulah yang dimaksudkan Halimah yang bahagia.


Kebahagiaan Halimah yang Kedua:

Sudah jadi tradisi orang yang mendapat anak susuan, dia pergi menuju Hajar Aswad dulu sebelum balik. Di dekat Hajar Aswad, tiba tiba batu Hajar Aswad keluar dari sarangnya dan pergi kepada Rasulullah SAW dan terus mencium Rasulullah SAW. Terkejutlah Halimah. Halimah berkata, "Bahagianya saya, bayi ini mesti ada masa depan". Rencananya, dia hendak bawa Muhammad ke Kaabah untuk cium Hajar Aswad, tapi ternyata Hajar Aswad yang cium Rasulullah SAW. Maka dia berkata bayi ini ada masa depan, mesti jadi orang istimewa tapi tak tahu apa. Itulah bahagia yang kedua.


Kebahagiaan Halimah yang Ketiga:


Setelah itu, Halimah pulang dengan suaminya, yang lain sudah jauh meninggalkan mereka. Ketika mereka naik unta, terkejutlah mereka, unta tua itu jadi gagah. Unta tua itu dapat mendahului semua rombongan tadi, terkejut lagilah Halimah dan suaminya. Ini mesti ada kaitan dengan bayi ini. Dia berkata, "bahagianya kita bang dapat bayi yang luar biasa'. Ini bahagia yang ketiga.


Kebahagiaan Halimah yang Keempat:


Ketika rombongan Bani Saad dapat disusul, rombongan tersebut terkejut. Ada yang bertanya, "Apakah dapat unta baru" Mereka berkata, "Halimah tunggu". Akan tetapi unta itu terus saja. Bila sampai di rumah, Halimah terkejut, semenjak Rasulullah SAW ada di rumah, Halimah tak perlu pasang lampu, muka Rasulullah SAW bercahaya sepanjang masa. Terkejut suami isteri itu hingga berkata, "bertuahnya kita bang dapat bayi ini, dia mesti ada masa depan". Inilah bahagia yang keempat.


Kebahagiaan Halimah yang Kelima:


Selama 4 tahun Rasulullah SAW dipelihara. Halimah itu orang miskin, seperti Siti Aminah yang juga miskin. Tapi semenjak dapat anak angkat Rasulullah SAW, rezekinya mewah. Mereka heran dan bahagia.


Kebahagiaan Halimah yang Keenam:


Semenjak dengan Halimah, Rasulullah SAW tak pernah minta makanan, dibagi dia makan tak dibagi dia tak minta. Tidak seperti bayi lain bila lapar minta makanan. Halimah dan suaminya heran, mengapa bayi ini diberi makan dimakan, tak diberi dia tak minta. "Bertuah kita bang, bahagialah kita". Kemudian bila diberi makan tak pernah minta tambah. Anak kita tidak begaduh kakak beradik karena hendak tambah lauk. Rasulullah SAW tidak, berapa banyak dibagi, itu sajalah yang dia makan. Dia tak minta. Suami isteri heran, Rasulullah SAW tak pernah minta makanan. Kalau diberi makan, dia tak pernah minta tambah. Halimah kata pada suaminya, "bertuah kita bang dapat bayi ini".


Kebahagiaan Halimah yang Ketujuh:


Selain tu, waktu ambil Rasulullah SAW sebagai anak susu, susu Halimah bertambah banyak, Halimah heran. Selama ini susunya bukan tak ada tapi tak begitu banyak. Tapi semenjak muncul Rasulullah SAW susu mencurah-curah. Anehnya, apabila sudah menyusu sebelah, Nabi Muhammad tutup mulut kuat-kuat. Halimah paham Rasulullah SAW mengajarkan bahwa yang sebelah lagi untuk abangnya, Damrah. Sejak kecil lagi Tuhan sudah masukkan keadilan pada Rasulullah SAW. Dia tak mau ganggu bahagian abangnya.


Kebahagiaan Halimah yang Kedelapan:


Rasulullah SAW ini tak pernah menangis, bayi seperti manapun menangis. Tapi Rasulullah SAW tidak. Halimah dan suaminya heran, bayi ini mesti ada masa depan. Ini bahagia yang kedelapan.


Kebahagiaan Halimah yang Kesembilan:


Suatu masa, Rasulullah SAW bermain-main dengan abang angkatnya yang bernama Damrah. Dia bermain di padang pasir. Tiba-tiba dia telentang seperti pingsan. Tapi abangnya melihat dia tidak pingsan, terbaring saja. Damrah memanggil emaknya, emak buru-buru melihatnya, adik ini kenapa. Jadi Halimah cepat-cepat datang, sampai kepada Rasulullah SAW dia pun peluk. Selepas Rasulullah SAW puas dipeluk, dia tanya, mengapa nak, apakah engkau sakit? Rasulullah SAW jawab, ada 3 orang tangkap aku, dibelah dadaku tapi tak sakit, dibasuh-basuh kemudian dijahitnya tak sakit, itu saja. Heran Halimah. Tak percaya anaknya yang berkata. Hendak percaya, apa iya? Halimah berkata pada suaminya, bertuah kita bang, anak kita ini mengalami ini, ini mesti ada masa depan.


Kebahagiaan Halimah yang Kesepuluh:


Kemudian setelah 4 tahun, Rasulullah SAW dibawa oleh Halimah untuk diserahkan kembali kepada emaknya. Bila diserah kembali dia tak tahu apa yang berlaku pada Rasulullah SAW, sebab hendak dapat informasi di zaman itu susah. Tiba-tiba ketika umur Rasulullah SAW 40 tahun terdengarlah berita oleh Halimah, rupanya anak susunya menjadi Rasul. Maka dia berkata pada suaminya, tak sangka bang, anak susu kita, anak angkat kita jadi Rasul. Bahagianya Halimah, suaminya pun merasa bahagia.


Kebahagiaan Halimah yang Kesebelas:


Tapi hendak berjumpa Rasulullah SAW susah, Halimah Islam di tangan orang lain bukan di tangan Rasulullah SAW. Pada satu hari, waktu dia sudah tua, satu kali dapat jumpa Rasulullah SAW. Waktu sudah tua bahagianya Halimah. Bertemu lagi setelah 40 tahun, setelah menjadi Rasul. Selepas itu Halimah mati. Itulah sekali perjumpaan dengan Rasulullah SAW.


Cerita yang dibawa ni sesuai dengan nama Halimah yang dapat bahagia, banyak kebahagian yang Halimah dapat selepas dia mengasuh Rasulullah SAW. Ini menunjukkan apa saja yang berkaitan dengan Rasulullah SAW, walaupun satu titik dia ada makna, ada maksud, ada simbolik, cuma kita diberi faham atau tidak oleh Allah.


Kalau Allah bagi tahu, macam-macam dapat kita cungkil dari Rasulullah SAW walaupun satu huruf. Nama Halimah Sa'adiah itu sesuai dengan pengalaman hidupnya. Sebab itu dalam Islam disuruh bagi nama pada anak yang baik-baik, itu doa. Moga-moga bayi itu bila dia besar sesuai dgn namanya


p/s: cerita ni ihsan sorang member kat opis. TQ to Nuar.  SELAMAT MENYAMBUT MAULIDUR RASUL dan Selamat bercuti 15 Feb 2011.

No comments:

Post a Comment

ads

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Dear Visitors...Put your link please...TQ